Kamis, 26 Februari 2009

Sekitar Keadaan


POLIO
Kata polio (abu-abu) dan myelon (sumsum), berasal dari bahasa latin yang berarti medulla spinalis. Penyakit ini disebabkan oleh virus polion.yelitis, pada medula spinalis yang secara klasik menimbulkan kelumpuhan. Pada tahun 1789 Underwood yang berasal dari Inggris pertama kali menulis tentang kelumpuhan anggota badan bagian bawah (ekstremitis inferior) pada anak, yang kemudian dikenal-sebagai poliomielitis. Pada permulaan abad ke 19 dilaporkan terjadi wabah di Eropa dan beberapa tahun kemudian terjadi di Amerika Serikat. Pada saat itu banyak terjadi wabah penyakit pada musim panas dan gugur. Pada tahun 1952 penyakit polio mencapai puncaknya dan dilaporkan terdapat lebih dari 21.000 kasus polio paralitik. Angka kejadian kasus polio secara drastis menurun setelah pemberian vaksin yang sangat efektif. Di Amerika Serikat kasus terakhir virus polio liar ditemukan pada tahun 1979.

Di Indonesia imunisasi polio sebagai program memakai oral polio vaccine (OPV) dilaksanakan sejak tahun 1980 dan tahun 1990 telah mencapai UCI. Dalam usaha eradikasi polio mencapai kemajuan sangat bermakna semenjak dilakukannya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tiga tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 1995, 1996, dan 1997. Pada hari PIN tersebut dapat diimunisasi sebanyak 22 juta anak balita di seluruh Indonesia. Setelah PIN, kasus polio menurun drastis, laporan terakhir menunjukkan bahwa dari pemeriksaan laboratorium hanya ditemukan 7 kasus dengan virus polio liar ( tipe 1,2, dan 3) pada tahun 1995, dan sejak itu tak pernah lagi ditemukan virus polio liar.
Etiologi
Virus polio termasuk dalam kelompok (sub-group) entero virus, famili Picornaviridae. Dikenal 3 macam serotipe virus polio yaitu P1, P2 dan P3. Virus polio ini menjadi tidak aktif apabila terkena panas, formaldehid, klorin dan sinar ultraviolet.
Epidemiologi
Infeksi virus polio terjadi di seluruh dunia, untuk Amerika Serikat transmisi virus polio liar berhenti sekitar tahun 1979. Di Negara-negara Barat, eliminasi polio sejak tahun 1991.

Program eradikasi polio global secara dramatis mengurangi transmisi virus polio liar di seluruh dunia, kecuali beberapa negara yang sampai saat ini masih ada transmisi virus polio liar yaitu di India, Timur Tengah dan Afrika. Resevoir virus polio liar hanya pada manusia, yang sering ditularkan oleh pasien infeksi polio yang tanpa gejala. Namun tidak ada pembawa kuman dengan status karier asimtomatis kecuali pada orang yang menderita defisien sistem imun.

Virus polio menyebar dari orang satu ke orang lain melalui jalur oro-fecal, pada beberapa kasus dapat berlangsung secara oral-oral. Infeksi virus mencapai puncak pada musim panas, sedangkan pada daerah tropis ticlak ada bentuk musiman penyebaran infeksi. Virus polio sangat menular, pada kontak antar rumah tangga (yang belum diimunisasi) derajat serokonversinya lebih dari 90%. Kasus-kasus polio sangat infeksius dari 7 sampai 10 hari sebelum dan setelah timbulnya gejala, tetapi virus polio dapat ditemukan dalam tinja dari 3 sampai 6 minggu.
Patogenesis
Virus polio masuk melalui mulut dan multiplikasi pertama kali terjadi pada tempat implantasi dalam farings dan traktus gastrointestinal. Virus tersebut umumnya ditemukan di daerah tenggorok dan tinja sebelum timbulnya gejala. Satu minggu setelah timbulnya penyakit, virus terdapat dalam jurnlah kecil di tenggorok, tetapi virus menerus dikeluarkan bersama tinja dalam beberapa minggu. Virus menembus jaringan limfoid setempat, masuk ke dalam pembuluh darah kemudian masuk sistem saraf pusat. Replikasi virus polio dalam neuron motor kornu anterior medula spinalis dan batang otak mengakibatkan kerusakan sel dan menyebabkan manifestasi poliornielitis yang spesifik.
Gambaran Klinis
Masa inkubasi poliomielitis umumnya berlangsung 6-20 hari dengan kisaran 3-35 hari. Respons terhadap infeksi virus polio sangat bervariasi dan tingkatannya tergantung pada bentuk manifestasi klinisnya. Sekitar 95% dari sernua infeksi polio termasuk subklinis tanpa gejala atau asimtomatis. Menurut estimasi rasio penyakit yang tanpa gejala terhadap penyakit yang paralitilk bervariasi dari 50 : 1 sampai 1000 : 1 (rata-rata 200 : 1). Pasien yang terkena infeksi tanpa gejala mengeluarkan virus bersama tinja dan dapat menularkan virus ke orang lain. Sekitar 4% - 8% dari infeksi polio terdiri atas penyakit ringan yang non spesifik tanpa bukti klinis atau laboratorium dari invasi dalam sistern saraf pusat. Sindrom ini dikenal sebagai poliomielitis abortif dengan ciri khas penyembuhan sempurna dan berlangsung kurang dari seminggu.
Meningitis aseptis non paralitik.
Kejadian ini terjadi pada 1-2 % dari infeksi polio, yang didahului oleh gejala prodomal penyakit ringan yang berlangsung beberapa hari. Anak iritabel, peka saraf meningkat, ada gejala kaku kuduk, kaku punggung dan kaki yang berlangsung antara 2-10 hari yang akan sembuh sempurna.
Paralisis flasid atau lumpuh layuh
Lumpuh layuh terjadi pada kurang dari 2% semua infeksi polio. Gejala kelayuhan umumnya mulai 1-10 hari setelah gejala prodromal dan berlangsung 2 - 3 hari. Pada umumnya tidak terjadi paralisis berikutnya setelah suhu kembali normal. Pada fase prodromal dapat terjadi bifasik terutama pada anak-anak dengan permulaan gejala ringan dipisahkan oleh periode 1-7 hari dari gejala utama (major symptoms). Gejala prodromal termasuk hilangnya refleks superfisial, permulaan meningkatnya refieks tendon dalam (deep tendon), rasa nyeri otot dan spasme pada anggota tubuh dan punggung. Penyakit berlanjut dengan paralisis flasid disertai hilangnya refleks tendon dalam, keadaan ini menetap sampai beberapa minggu dan umumnya asimetris. Setelah fase ini lewat, kekuatan kembali, tidak ada gejala kehilangan sensoris atau perubahan kesadaran. Banyak anak dengan poliomyelitis paralitik dapat sembuh dan sebagian besar fungsi otak kembali pada tingkat tertentu. Pasien dengan kelayuhan 12 bulan setelah timbulnya penyakit pertama kali akan menderita dengan gejala sisa yang permanen.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

dari banyak teman difabel yang saya kenal di PSBD bangil sebagian besar dari mereka mengalami hal sama ketika terkena polio

Panas --> disuntik --> lumpuh. Apakah memang pada tahun 80 an memang sedang ada wabah polio ya?

Anonim mengatakan...

mas alhakim...makasih bngt dah komentari...
mang mas polio kyk nda juga?
psbd apa sih mas?
kayaknya iya lo mas...
era 80 han...
nda aja lahir kan tahun 82...
kena polio 85...
wajar aja kan mas?