Kamis, 26 Februari 2009

Kuasa Sang Pencipta


Keindahan Patricia

(Foto ini dibuat sudah lama, sebenarnya belum selesai dan mau dilanjutin lagi tapi sayangnya Patricia sedang berada di luar negeri. Semoga Foto-foto ini memberi inspirasi kepada semua orang yang memiliki kemampuan terbatas untuk tidak pantang menyerah. Salam )

Sapuan kuas bambu itu menari lincah di atas kanvas. Mata di balik kacamata itu menyorot tajam mencermati lukisan yang ia kerjakan. Sapuan kuas itu bukanlah tangan yang menggerakkannya, tapi berasal dari gerakan kaki kiri seorang wanita muda bernama Patricia Saerang, 37 tahun. Wanita yang bermukim di kota Cimahi Bandung itu memang terlahir tanpa tangan dan kaki yang normal maka semua pekerjaannya dikerjakan dengan menggunakan kaki kiri termasuk melukis, makan, dan minum.

Wanita muda itu tidak patah arang ketika ada orang berpendapat, "Kamu tidak bisa melukis karena tak punya tangan". Dengan semangat dan tekadnya ia membuktikan bahwa ia bisa melukis menggunakan kaki kiri, karena pikirnya kalau ia bisa menulis dengan kaki mungkin bisa menggambar dengan kaki juga.

Patricia memang keras dengan dirinya sendiri, ia membuktikan pendapat orang seperti di atas salah besar. Dialah orang pertama dari Indonesia yang diterima menjadi anggota AMFPA (Association of Mouth & Foot Painting Artists), sebuah organisasi berpusat di Swiss yang menyokong para seniman yang melukis dengan Mulut dan Kaki karena kehilangan fungsi tangannya karena sakit, kecelakaan atau cacat lahir agar mereka dapat hidup mandiri.

Dengan segala keterbatasannya dan dukungan penuh orang-orang yang mencintainya ia terus mencoba untuk berprestasi. Beberapa karya lukisnya memenangkan penghargaan di Eropa. Dan PT. POS Indonesia pernah memintanya membuat desain yang akan diterbitkan dalam bentuk perangko. Ia ingin karya lukisnya dihargai orang karena memang lukisannya layak dihargai bukan karena ia penyandang cacat. Ia tidak ingin hidup dari belas kasihan orang. Ia ingin menyemangati mereka yang senasib dengannya agar bisa berkarya dan berprestasi.

Menyikapi kondisi fisik tubuhnya Patricia berkata,"Tuhan tidak memberikan saya tangan dan kaki yang normal, tapi Tuhan menganugrahi saya dengan pikiran yang tajam dan kemauan kuat untuk bertahan hidup dan menjadi manusia produktif dan saya beruntung mempunyai orang tua yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan".

Duhai Patricia, indah nian kata-katamu , indahnya semangat hidupmu, indahnya tekadmu. Begitu indahnya kau menyikapi segala keterbatasanmu, seindah karya-karya lukismu. Biarlah orang melihat betapa dunia ini bertambah indah dan penuh warna ketika Tuhan menciptakanmu. (cuplikan matakumatamu.multiply.com)

Tidak ada komentar: